Jumat, 11 Juli 2014

Biografi Prisa Adinda


Nama Lengkap: Prisa Adinda Arini Rianzi
Nick Di Forum Gitaris.com : TheCuteDeviL
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta / 6 Januari 1988
E-mail Address : prisa.adinda@gmail.com
Pekerjaan : Musisi
Tempat Tinggal Sekarang : Jakarta
Gitar : Jackson DKMG Arch Top, Jackson USA Randy Rhoads RR1, Fender USA Telecaster Flathead Custom Shop, Martin & Co X series & Fender Strat Eric Clapton
Efek : Line 6 PODXTLive, Tonebone Hot British, Ibanez Tube Screamer 808
Ampli : Roland Cube 30
Group Band Saat ini : Dead Squad, Veendeta
Pengalaman Band : Zala
Pengaruh Musikal : Slayer, John Mayer, As I Lay Dying
Style Permainan : Metal
Teknik Favorit : Power Chord
Gitaris Favorit : Mick Thompson, Steve Vai, dll
Band Favorit : God Forbid, Trivium, As I Lay Dying, Killswitch Engage, Shadows Fall, Megadeth, Slayer, Unearth, Lamb of God, The Black Dahlia Murder, morninglory
Album Favorit : Frail Words Collaps (As I Lay Dying), Ascendency (Trivium), Unhallowed (The Black Dahlia Murder), Gone forever (God Forbid), the end of heartache (Killswitch Engage), The Subliminal Verses (Slipknot), Ashes Of The Wake (Lamb Of God), The War Within (Shadows Fall), Waking The Fallen (Avanged Sevenfolds), The Uncoming Storm (Unearth)
Lagu Yang Pertama Dipelajari : Anugerah Terindah (Sheila On 7)
 Prisa pertama kali belajar gitar karena kebetulan. Sewaktu masih SMP, Prisa tinggal di asrama kemudian iseng maenin gitar punya temannya. Gara-gara dimarahin sama yang punya gitar, akhirnya Prisa bertekad balas dendam dengan ikut ekskul gitar. Akhirnya Prisa dan temannya ikut ekskul barengan sambil balapan siapa yang nantinya lebih jago.
Tahun 2005 sampai pertengahan tahun 2006 nama Prisa cukup dikenal di scene underground bersama band metalnya, Zala. Band ini cukup menyita perhatian lantaran isi personelnya cewek semua. Tapi tidak hanya sekedar menjual image saja, skill mereka juga tidak kalah sama band-band cowok. Tahun 2006 bisa dibilang sebagai tahun emasnya Prisa dimana karirnya baik secara pribadi maupun kelompok makin sukses. Secara pribadi, ia terpilih menjadi model untuk portal gitar pertama di Indonesia, Gitaris.com. Ia juga sering disebut sebagai Miss Gitaris.com karena selalu menjadi wakil Gitaris.com di berbagai event dan media. Bersama bandnya, Zala, ia beberapa kali tampil di event metal underground bahkan sampai Java Jazz 2006.
Bulan Juni 2006 kemudian Prisa tergabung dalam band baru bernama Dead Squad. Di band ini ia berpasangan dengan salah satu gitaris dari keluarga Item yang juga merupakan personel Andra & The Backbone, Stevie Item. Kemudian pada bulan Juli Prisa mendapat kehormatan untuk berkolaborasi dengan salah satu maestro gitar Indonesia, Eet Sjahranie dalam penampilan Edane di PRJ. Bersama Edane, Prisa tampil membawakan lagu Cry Out dan Kau Manis Kau Ibliz. Selain itu ia juga dikontrak selama 2 bulan sebagai additional gitaris dan backing vocal untuk ‘band sejuta copy’, Sheila On 7, yang baru ditinggal salah satu gitarisnya. Bersama SO7 sempat tampil di SCTV dalam acara World Cup 2006 dan ikut dalam tour hingga ke Malaysia.
Tahun 2006 Prisa telah memutuskan untuk berhenti dari dunia pendidikan akademis dan memilih untuk terjun sebagai musisi profesional. Langkah yang diambil oleh Prisa untuk masuk ke industri musik adalah merilis album solo perdananya yang beraliran pop. Rencananya album tersebut akan dirilis setelah lebaran tahun 2007. Sebelum albumnya dirilis ia terlebih dahulu tampil sebagai ‘guest musician’ di album ke-2 J-Rocks sebagai vocalis dan gitaris untuk single Kau Curi Lagi. Prisa juga memiliki side project lain yang ia beri nama Morning Star. Morning Star merupakan project iseng lain Prisa diluar album solonya. Hal ini menjadi pembuktian dari Prisa kalau ia juga mahir dalam permainan gitar akustik.
 Bulan Juli 2007 Prisa diendorse oleh pihak Jackson Guitars. Ia dikontrak untuk menggunakan gitar Jackson DKMG Arch Top. Sebuah gebrakan yang sangat fenomenal mengingat ia adalah gitaris Indonesia pertama yang diendorse oleh Jackson.



Data menarik seputar Prisa
• (2003) Additional vocal dan model video clip Seringai
• (2006 Jan) Terpilih sebagai Miss Gitaris.com
• (2006 Mar) Tampil bersama Zala di Java Jazz
• (2006 Apr) Tampil di harian Kompas 23 April 2006 dalam artikel mengenai Gitaris.com
• (2006 Mei) Talk show (Prisa + Mayzan) di GlobalTV dalam liputan mengenai Gitaris.com
• (2006 Jun) Tampil bersama Sheila On 7 di Panggung World Cup sebagai additional vocal
• (2006 Jul) Tampil bersama Edane sebagai guest gitaris di PRJ (membawakan 2 lagu)
• (2006 Jul) Tampil bersama Abdee Slank dalam sebuah klinik
• (2006 Jul) Model cover majalah Gitar Plus
• (2006 Jul – Ags) Additional gitar+vocal Sheila On 7 (Promo tour album 507) hingga ke Malaysia
• (2006 Ags) Model cover majalah HAI edisi “Sekarang Giliran Anak Metal”
• (2006 Sep) Demonstran (bersama Irvan) untuk produk kabel Analysis Plus selama 4 hari di Balai Kartini
• (2006 Nov) Tampil di majalah Trax edisi 11/2006 di column ‘GirlDoYouRock’
• (2006 Des) Duet bersama Mayzan di acara gathering Gitaris.com membawakan lagu Elixir dari Marty Friedman
• (2007 Jan) Gitaris.com di O-Chanel menampilkan Prisa
• (2007 Jan) Majalah Audio Pro menampilkan profil & wawancara Prisa
• (2007 Feb) Gitaris.com di Black In News Trans 7 menampilkan Prisa
• (2007 Mar) Koran Tempo menampilkan profil Prisa.
• (2007 Ags) Tampil sebagai guest vocal + gitar J-Rocks untuk single Kau Curi Lagi

Kamis, 10 Juli 2014

Cerita Stevie Antara Deadsquad dan The Backbone



Metrotvnews.com, Jakarta: Gitaris band Deadsquad sekaligus Andra And The Backbone, Stevie Item memiliki cerita panjang sebelum akhirnya ia mengawali karier profesionalnya pada 2001.

Kepada Metrotvnews.com Stevie menceritakan bagaimana ia bergabung dengan Andra And The Backbone dan kemudian membentuk band beraliran death metal, Deadsquad bersama kawan-kawannya.

Sebelumnya, putra musisi senior Jopie Item ini sempat menjadi additional guitar player untuk beberapa band dan penyanyi seperti Oppie Andaresta, Iwa K, Ari Lasso, dan lainnya yang dimulai pada 1996.

Kala itu, Stevie menyebutnya "loncat dari panggung ke panggung". Stevie juga sempat menjadi additional player untuk band Dewa 19. Menurut Stevie, saat itu Dewa 19 sedang membutuhkan gitaris tambahan untuk touring dan live show, sehingga Stevie bersama-sama sang gitaris Dewa 19, Andra Ramadhan, bermain gitar di band yang dimotori Ahmad Dhani itu.

Pada 2004, Andra mengatakan dirinya ingin membuat solo album. Beruntung, Stevie lah orang yang pertama diajak untuk proyek itu.

"Tadinya, Mas Andra mau bikin solo album, instrumental, dan orang yang pertama kali diajak di proyek itu adalah saya. Karena saya sudah lama kan main bareng dia di panggung. Begitu ditawarin rekaman untuk proyek itu, saya ayo-ayo aja," ujarnya saat ditemui Metrotvnews.com di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Kamis (15/05/2014).

Sedikit bercerita tentang sejarah Andra And The Backbone, Stevie mengatakan ada perubahan konsep proyek solo album yang diinginkan Andra.

"Tadinya mau instrumental, tapi di tengah-tengah, konsepnya berubah. Mau dibikin ada vokalisnya, karena setelah dipikir-pikir kalau cuma main gitar berdua, nanti yang dengar gitaris-gitaris doang. Maunya sih lebih luas jangkauan pendengarnya. Akhirnya diubahlah konsepnya jadi band. Kami cari vokalis, dan akhirnya ketemu Dedy (Dedy Lisan-red) pada tahun 2006," ujarnya.

Kakak kandung dari penyanyi Audy Item ini mengatakan, pertemuannya dengan Dedy didapat berdasarkan rekomendasi Ari Lasso. Dedy adalah rekan dari gitaris Ari lasso yang sering membuat lagu untuknya. "Sejak itulah, Andra And The Backbone akhirnya jalan dan rilis album pertama, "Self Titled", Andra And The Backbone," lanjut Stevie.

Sementara Stevie menjalani proyek bersama Andra And The Backbone, pada 2006 itu ia juga membentuk Deadsquad. Saat itu menurutnya, selama ini ia selalu menjadi additional guitar player dan ia ingin memiliki sebuah band yang bisa merepresentasikan dirinya.

"Dari dulu saya enggak pernah punya band yang tetap. Selama itu saya selalu ikut atau gantiin orang -- yang gitarisnya cabut lah, butuh gitaris buat touring lah -- tapi saya enggak pernah punya band yang representatif, 'ini lho saya'. Saya ingin bikin satu rekaman yang merupakan band saya sendiri," ungkap Stevie.

Namun, menurut Stevie, baik Andra And The Backbone maupun Deadsquad, keduanya memiliki tempat tersendiri di hatinya. "Deadsquad itu band pertama saya, yang saya bikin sama teman-teman, dan ngeluarin album. Kalau Backbone itu intinya ada dua gitaris dan satu vokalis, secara resminya itu adalah solo proyeknya Mas Andra karena dia produsernya, jadi semua keputusan mutlak di tangan dia," ujarnya.

Namun, bermain di dua band dengan genre yang jauh berbeda bukanlah kesulitan bagi Stevie. "Adaptasinya (bermain di dua band dengan genre yang berbeda jauh) enggak sulit, karena keduanya saya senang. Kecuali, saya bikin sesuatu yang saya enggak suka. Tapi, ini kebetulan emang saya suka. Orientasi musik saya memang ke arah situ juga. Jadi saya bisa main pop juga, bisa main rock juga, influence saya dari band metal juga ada, jadi sedikit banyak terpengaruh permainannya ke arah metal, jadi sebenarnya enggak terlalu sulit, cuma saya perlu ganti-ganti gitar aja," ucapnya.

Meski bermain di dua band yang berbeda, Stevie mengaku dirinya lebih memprioritaskan jadwal manggung bersama Andra And The Backbone. Sejak awal, dirinya memang sudah mengikuti jadwal bersama band itu. Namun, Stevie yakin, hal itu tidak membuat teman-temannya di Deadsquad merasa keberatan atas keputusannya. Itu juga dilakukan Coki, gitaris Deadsquad yang juga gitaris band Netral.

"Jadwal manggung pernah bentrok. Biasanya dibisa-bisain, selama masih bisa dimolor-molorin waktunya, ya diusahain. Tapi kalau memang enggak bisa banget, baru saya pakai pemain pengganti, namanya Ario. Itu berlaku juga untuk Coki. Kebetulan dia jago banget mainnya, ini untuk ngatasin supaya dua-duanya (baik Andra And The Backbone dan Netral) tetap jalan. Soalnya saya enggak enak juga--saya sudah mulai sesuatu dan terhambat gara-gara jadwal. Saya enggak mau gitu juga. Kasihan anak-anak (Deadsquad). Anak-anak Deadsquad enggak komplain karena pemain pengganti itu cukup mumpuni untuk bisa meng-cover antara saya dan Coki. Tuh anak (Ario) otaknya bisa kebelah dua gitu, dia jago banget, makanya anak-anak (Deadsquad) juga enggak khawatir,"

Rabu, 09 Juli 2014

Biografi Dead Squad


Pada awalnya band ini terbentuk sejak bulan Februari 2006 dan merupakan sebuah band project yang memainkan lagu-lagu dari band Oldschool Metal seperti Slayer, Anthrax, Pantera dan Sepultura.
Pada saat itu personil Dead Squad :
Stevi Item Ex Step Forward (Gitar),
Ricky Seringai & Step Forward (Gitar),
Boni Ex Tengkorak (Bass),
dan Andyan Ex Siksa Kubur (Drum).
Namun ternyata Ricky tidak bisa bertahan lama karena kesibukannya di Seringai, Step Forward dan pada pekerjaannya di Rolling Stones Magz (Indonesia).
Atas Kesepakatan Bersama pada tanggal 29 Agustus 2006 terbentuklah nama DeadSquad / DS.
Pada bulan Juni 2006 Prisa Ex Zala, bergabung untuk mengisi kekosongan pada posisi gitar, berlanjut dengan pencarian Vokalis.
Akhirnya pada posisi Vocal, Deadsquad mendapatkan Babal (Alexander).
Pada akhir bulan November 2008 Prisa resmi keluar.
Setelah berjalan sekian lama dengan konsep 1 gitar akhirnya pada bulan Oktober 2008 Dead Squad menemukan sosok seorang gitaris yaitu, Coki Bollemeyer (Netral).
Dan pada bulan yang sama Daniel (Abolish Conception) bergabung bersama Dead Squad menggantikan Babal.
Personil Dead Squad saat ini adalah :
Daniel pada Vocal,
Stevi pada Gitar,
Coki pada Gitar,
Boni pada Bass ,
dan Andyan pada Drum.
Konsep musik Dead Squad dengan line terbaru ini lebih kearah Technical Death Metal dengan influence band seperti :
Spawn Of Possession, Necrophagist, Suffocation, Decrepit Birth, Visceral Bleeding, Disavowed & Nile.